Ahli Syukur


Saudaraku…Barang siapa yang ingin mendapatkan karunia besar dari ALLAH sebagai ahli syukur  maka memuliakan orang tua adalah bersyukur. Hari demi hari yang tersisa dari orang tua kita adalah harusnya kita yang berada di barisan yang paling depan yang selalau memohon kepada ALLAH agar orang tua kita bisa diselamatkan. Mengapa kita sering perhitungan, sering kikir dengan orang tua kita. Benar  orang tua kita jauh dari kesempurnaan tetapi orang tua lah yang menjadi  jalan kita ada di dunia ini. Seorang ahli syukur pasti dia sangat berbakti, sangat berusaha agar orang tua nya selamat, bahagia dunia akhirat. Saudara ku sekalian orang yang durhaka kepada orang tua merupakan orang  yang kufur nikmat.
Kufur nikmat pasti akan  selalu di rundung musibah. Rizki orang yang bersyukur kepada Allah tidak akan pernah kekurangan. Allah tahu kebutuhan kita lebih tahu dari pada kita sendiri tetapi, lihat apa yang kita lakukan dengan rizki yang Allah beri. Kita lebih banyak menjadikan rezeki ini untuk pamer, untuk memuaskan nafsu, untuk melaksanakan kesia sian dan kemaksiatan. Inilah yang membuat kita selalu menderita walaupun, punya rezeki  melimpah ruah.Padahal kalau kita tahu rezeki dari Allah sekecil apapun kita syukuri, walaupun kita hanya memakan dengan garam, tetapi kita akan berujar “ Ya Allah tiada tuhan selain Engkau yang menjamu dan menjamin hamba hamba MU.  Demi Allah walaupun uang sedikit, tetapi penuh rasa syukur Allah akan menghujamkan rasa nikmat di hati kita dan pada saatnya Allah akan mendatangkan rejeki lain yang lebih berkah dan lebih nikmat.  Jangan anggap rejeki itu yang membuat kita bahagia. Bahagia itu justru dari bersyukur terhadap rejeki yang ada. Sebanyak apapun yang kita miliki, orang yang tidak tahu syukur tidak akan pernah merasakan berkahnya rezeki yang ada.
Saudaraku  sekalian , marilah kita menjadi orang yang benar benar mensyukuri nikmat sekecil apapun. Kita di beri badan oleh Allah mengapa kita racuni badan ini dengan makanan makanan yang tidak berfaedah, dengan asap rokok asap rokok yang meracuni. Tubuh ini milik Allah, jangan salahkan siapapun kalau Allah menghujamkan berbagai penyakit kepada diri kita, karena kita kufur nikmat. Dosa kita adalah kufur nikmat, biang malapetaka itu kufur nikmat. Kita lebih sibuk memikirkan ingin sehat padahal. menjaga karunia Allah ini adalah bagian dari rasa syukur. Mudah dari Allah  menyehatkan kita. Siapapun yang meracuni tubuhnya dengan hal hal yang tidak disukai Allah, dia kufur nikmat. Jangan salahkan siapapun kalau Allah memberikan penyakit yang tidak diinginkan.
Saudara saudaraku sekalian. Mari kita lihat nikmat  lainnnya yaitu keluarga. Banyak orang yang menangis tersedu sedu ingin memiliki anak karena sulit.  Tapi berapa banyak orang tua yang tidak mensyukuri anak yang ada. Lebih sibuk dengan mensia- siakannya padahal anak adalah amanah. Adakalanya orang tua menyiapkan anak untuk menjadi pencinta dunia. Padahal anak yang mencintai dunia tidak bisa pernah berbakti kepada orang tua nya. Hanya anak yang mengenal Allah, hanya anak yang mengenal kebenaran yang tahu bagaimana memuliakan ibu bapak nya. Dunia ini akan mengeraskan hati, dunia ini hanya membuat kita lebih mudah berbuat dosa “hubbud dun yaa ro’su kulli khathii ah” Cinta dunia itu sumber dari segala kesalahan. Jangan salahkan siapapun  kalau anak anak kita sering  melukai hati kita, karena kita yang menyiapkan mereka. Bukan menjadi orang bersyukur. Semua kembali kepada kita. In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa”tum falahaa. Kebaikan kembali kepada pelakunya, keburukankembali kepada pembuat nya.
Saudaraku sekalian tidak hanya nikmat yang harus kita syukuri, tetapi kepahitan demi kepahitan juga harus kita syukuri. Namun bukan kepahitannya yang harus kita syukuri tetapi hikmah dibalik kepahitan. Kalau kita dihina orang kita berat, karena kita lebih sibuk dengan nafsu. Tetapi kalau kita mau bersyukur ternyata penghinaan orang kepada kita itu adalah pemberitahuan betapa Allah menutupi aib kita lebih banyak dari pada yang diketahui oleh orang yang menghina kita.
Kalau kita dihina orang, itu adalah karunia Allah berarti Allah sedang menggugurkan dosa dosa kita, Kalau kita dihina orang kita punya kesempatan untuk bertobat. Bukankah banyak dosa diantara kita  yang tidak tertebus kecuali dengan rasa yg pedih dihati. Andai kata kita bisa menyukuri hikmah di balik kepahitan, maka kepahitan akan dirobah oleh Allah menjadi sesuatu yang bermakna.
Saudaraku sekalian. Sebenarnya jika kita mau merenung lebih dalam, lebih dalam, lebih dalam lagi maka orang itu hanya bahagia kalau dia tahu bersyukur, dan semua kesengsaraan dan kegelisahan, kepahitan kekurangan, bala, musibah termasuk yang bertubi-tubi negeri kita ini. Wa la in kafartum inna ‘azaabii lasyadiid Itu karena kita kufur terhadap nikmat yang ada.
Hadirin hadirat sebagai penutup dari khutbah arafah ini. Ada nikmat yang sangat berharga yaitu nikmat kesempatan. Allah merahasiakan kapan kita akan meninggal dunia, agar kita selalu berhati hati menjaga sisa umur ini. Terutama haji yang sudah datang ke Arofah, tolong di camkan baik baik betapa berharga nya nikmat sisa umur ini. Kita tidak tahu kapan akan mati. Mudah-mudahan dengan sadar hari demi hari adalah umur yang tersisa kita bisa menebus dosa dosa kita. Jangan biarkan hari yang tersisa ini tersia sia. Demi Allah jangan risau dengan rizki yang belum ada tetapi takutlah hari hari ini tidak bisa mensyukuri rezeki yang ada.
Jangan takut pada kehidupan yang belum ada tetapi takutlah hari ini tidak bisa kita syukuri. Syukurilah hari demi hari kita dengan penuh ketaatan kepada Allah, jikalau kita mendengar adzan syukurilah karena masih bisa mendengar adzan untuk bisa bersegera sholat. Jika kita memegang harta syukurilah harta yang ada dengan memperbanyak sedekah. Jika kita melihat orang yang dalam kesulitan maka syukurilah dengan kita berusaha menolongnya. Kalau kita punya pekerjaan syukurilah dengan bekerja jujur dimana kita ada syukurilah semuanya sekecil apapun, nikmat dari Allah patut disyukuri. Demi Allah  pasti Allah akan melihat yang kita lakukan. Allah janji akan memberi lebih kepada orang orang yang tahu bersyukur. Semoga dengan ada ibadah haji ini. Kita termasuk orang orang yang diberikan nikmat oleh Allah bisa menyukuri nikmat yang ada. Karena ternyata semua kehidupan kita akan sangat tergantung dari sikap terhadap nikmat yang Allah berikan. La in syakartum la aziidannakum …
Allahumma sholli wa shallim wa baarik ala syaidina muhdammad wa alaa ahlihi wa ashabihi ajmain. Alhamdulillahhirobbil alaamiin Laa Haulaa walaa quwwata illa billahil aliyul adzim. Ya Allah ya Hayyu ya Qoyyum Allah Yaa Kariim, Allahummaj’alna Hajjan mabruro wa sa’yan masykuuro wa dzanban maghfuuro, wa tijaarotan lan tabuur. Ya Allah yang maha menatap, wahai yang maha mendengar, wahai yang berjanji di tanah arofah ini, tempat mustajabnya doa. Wahai yang berjanji memberi ampunan bagi orang yang bergelimang dosa. Wahai yang  menjanjikan kemurahan bagi orang orang yang berharap pertolongan dan ampunan Ya Allah yaa Hayyu  yaa Qoyyum jadikanlah saat ini menjadi saat Engkau ampuni untuk apapun dosa yang kami lakukan. Allahumma Inna Nasaluka taubatan nasuuha wa taubatan qobla mauut wa rahmatan indal mauut wa magfirotan ba’dal maut Allahumma hawwin alaynaa fii syakarotil maut, aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. (Aa Gym, 9 Dzulhijjah 1431,  Khutbah Wukuf Arafah, Saudi Arabia) /hsn

No comments:

Post a Comment